Senin, 09 Juli 2012

Andre, you know? I miss you every time!


Saya sudah lama sekali tinggal di Jalan Pembangunan Lima Dalam No14 ini, biarpun rumah ini nampak seperti gubuk kecil kami sekeluarga sangat senang sekali. Gak tiap hari senang si, pokoknya rumah ini mempunyai sejarah dan cerita yang sangat berwarna dari mulai suka maupun duka. Dukanya ketika ....
               Adik saya bernama Andre Resmana meninggalkan dunia ini, saat itu Andre berusia 3 tahun   saya masih duduk dibangku SD. Beliau meninggal dikarenakan penyakit yang saya enggan mau menyebutnya. Awalnya kami mempunyai firasat bahwa akan kehilangan beliau. Ditandai dengan cicak yg jatuh di kaki beliau saat tertidur. Makanya, saya sangat jijik dan benci sekali dengan cicak sebenarnya ini bukan salah cicak melainkan sudah takdir Tuhan.
               Sewaktu Andre dirawat dirumah sakit kami sekeluarga bergiliran menjaga beliau, tidak terkecuali saya. Ya saya sewaktu itu masih sekolah dan harus sekolah saat itu sedang adanya ujian, tetapi sesekali saya menjenguk beliau. Saya selalu menangis dalam sujud dan doa saya kepada Tuhan seakan saya ingin sekali mengganti popisis beliau begitu juga dengan mami.
Sebelumnya, Andre memang tidak bisa berjalan tetapi tuhan memberikan kado terakhir yg begitu indah kepada Andre dan kami sekeluarga. Sebelum andre meninggal beliau bisa berdiri sedikit demi sedikit, dan saya sempat mengambil momen ini dalam bentuk foto hal ini tidak akan pernah saya lupakan seumur hidup saya. Andre bukan sosok adik yg lemah dan cacat tetapi Andre sosok adik yg kuat dalam hal apapun walau dia masih kecil saya dapat rasakan itu.  Jujur sekali ketika saya menulis ini tetesan air di mata saya mengalir tak tertahankan.
Saya sangat sayang sekali dengan adik saya itu, dia adik yg beda dari anak2 lain nya. Yaaaa Tuhan kenapa engkau mengambil dia begitu cepat?? Kenapa kau tidak ambil nyawa ku saja?. Tuhan mengambil Andre karena kami semua sudah siap. Tuhan mengambil Andre karena Tuhan tau tempat terindah untuk nya. Dan Tuhan akan memerikan jalan dan hikma untuk kami sekeluarga yg di tinggalkan saya percaya itu dan saya selalu berada di samping dan dekat dengan Andre.
Anndre di rawat di rumah sakit sekitar semingguan lebih seingat saya. Hari terakhir malam-malam mami sms “yang besok bangun pagi sekolah jangan telat” “iya, gimana si dede udah agak baikan?” “ doain aja semoga sembuh”. Subuh, ayah pulang kerumah lalu saya membuka pintu “kenapa yah?” ayah menjawab “dede meninggal “hah? Innalillahi wa innaillaihi rajiun”. Setelah ayah memberikan kabar serasa tiba-tiba peluru nancap di dada saya serasa sakit tanpa awalan. Ayah pun bergegas ke mesjid untuk memberikan pengumuman.
Beberapa tahun kemudia ibu saya mengandung dan melahirkan seorang bai laki-laki yg wajahnya mirip Andre bedanya...kalo andre agak sawo matang kulitnya yg ini putih kaya cina. Bai ini diberi nama Billy Yakhsy Mansyur sekarang beliau sudah kelas 3 SD.
Sekian cerita dari saya, saya tidak menginginkan kalian semua yg membaca bloog saya ini ikutan sedih makanya ceritanya sampai disini aja. Semoga dapat bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar